Diantara 2500 jenis tanaman keras, 144 spesies, dan 40 jenis familia yang terdapat di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, ada satu tanaman asli Indonesia lainnya yang masih tergolong langka yaitu bunga Raflesia Amorpopallus Tetanum atau yang sering kita kenal dengan sebutan bunga bangkai saat ini kondisinya dalam keadaan tumbuh mekar,” Bunga bangkai ini pertama kali di bawa ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada tahun 1986, sebanyak empat umbi dan berasal dari Kabupaten Rejanglebong Profinsi Bengkulu yang sebelumnya sempat dititipkan terlebih dahulu selama tiga bulan di kebun Raya Cibodas milik LIPI, tujuannya agar tumbuhan tersebut dapat beradaptasi dengan tanah dan iklim di Jawa Barat,” ungkap Noor Rochman selaku Kepala Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda kepada kotapramuka.com, Selasa (5/1).
Menurut Noor, tanaman ini tidak akan tumbuh pada daerah sub tropis dan hanya bisa tumbuh di daerah tropis dengan ketinggian 500 m diatas permukaan laut,” Saat ini pihak Tahura sedang mengamati sampai dimana daya tahan dari tanaman ini. biasanya hanya bertahan sampai tiga hari. Tentunya disesuaikan dengan kelembaban udara dan curah hujan yang cukup,” ujar Noor menyampaikan pula bahwa sosialisasi penelitian tentang manfaat tanaman ini sampai sekarang belum ada terutama dari LIPI.
Bunga bangkai yang tingginya mencapai 163 cm dan di Jawa Barat hanya terdapat di Taman Hutan Raya Bogor dan Tahura ini, merupakan tanaman yang sensitif dan mudah sekali membusuk. Terlebih bila terkena goresan,” tanaman ini boleh dikatakan istimewa sebab, tumbuhnya tidak berbatang langsung muncul bunga dari dalam tanah dan apabila mekar baunyapun akan bisa tercium sampai berjarak seratus meter,” lanjut Noor.
Roni/Benny/kotapramuka.com