Bangkit Bersama Membangun Aceh


Peristiwa bencana tsunami yang telah melanda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada akhir tahun 2004 lima tahun silam, banyak menyisakan kesedihan mendalam terutama untuk rakyat Aceh sendiri. Bagaimana tidak, puluhan ribu warga masyarakat Aceh telah menjadi korban dari bencana tersebut, disamping kerusakan dan kerugian sarana fisik lainnya ditambah dampak psikologi yang ditimbulkan. Beragam bentuk Bala bantuan pada saat itu, datang silih berganti dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dan tanpa terasa seiring perjalanan waktu sebagian kawasan Aceh telah pulih kembali terutama untuk sarana prasarana umum. Oleh sebab itu, tidak berlebihan bila rakyat Aceh dimanapun berada mengucap Syukur kepada Tuhan YME atas segala perhatian dan kepedulian pemerintah daerah maupun pusat warga masyarakat diberbagai daerah lain serta dunia pada umumnya kepada kondisi Aceh agar tercipta kembali kondisi dan situasi Aceh yang normal dan maju.

Refleksi lima tahun kejadian tsunami Aceh, oleh masyarakat Aceh dijadikan momentum untuk bangkit bersama membangun Aceh lebih baik dan maju di segala bidang dan wujud dari momentum tersebut adalah melalui pementasan karya seni daerah. Seperti halnya yang dilaksanakan pada acara Malam Budaya Aceh-Sunda dengan menghadirkan dua ragam budaya berbeda antara kebudayaan Serambi Mekah dan kebudayaan Tanah Pasundan dalam satu kebersamaan. Bertempat di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat, Dago Bandung, Sabtu (26/12).

Disaksikan lebih dari 600 orang warga Aceh yang berdomisili di Kota Bandung dan sekitarnya serta para simpatisan, acara yang digelar berkat kerjasama mahasiswa Aceh Bandung dan Damas (Daya Mahasiswa Bandung) serta Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat menampilkan beragam kesenian diantaranya Tari Saman, Rapa’i, aksi Teaterikal, dan kolaborasi seni Sunda dan Aceh menjadikan malam kesenian tersebut makin hangat dan meriah.

Ketua Keluarga Masyarakat Aceh Bandung (KAMABA), Dr. Said Azis dalam hal ini menyatakan rasa syukurnya dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang selama ini telah banyak membantu dalam proses pemulihan pembangunan Aceh dan salah satunya saat ini kepada pemerintah propinsi Jawa Barat,” Sudah cukup lama rakyat Aceh terkurung dalam kesedihan selain bencana alam ada juga konflik kepentingan yang juga menyengsarakan rakyat. Oleh sebab itu, saat ini, kita berupaya ingin membangkitkan semangat seluruh komponen rakyat Aceh dalam meraih tujuan bersama dalam rangka membangun daerah Aceh lebih baik terutama dalam bidang pendidikan,” ujar Said.

Hal senada diungkapkan pula oleh perwakilan Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Saepudin Harun bahwa Pemerintah dan rakyat Aceh sama-sama bersyukur dan berterimkasih atas bantuan yang tak terhingga bagi kemajuan Aceh, termasuk kepada pemerintah dan warga masyarakat Jabar, semoga hubungan silaturahim dan persaudaraan antara kedua daerah ini tetap berlanjut bukan hanya hari ini tapi dimasa-masa mendatang,” harap Saepudin.

Selain itu, Iin Hendrawan, Kadisparbud Jabar yang mewakili Gubernur Jabar menyatakan pula, pihak Pemerintah Jawa Barat dan masyarakatnya sangat terbuka bagi siapa saja yang mau datang dan tinggal di Jawa Barat terutama untuk tujuan pendidikan sebab tanpa pendidikan tidak akan terwujud pembangunan daerah lebih baik dan maju. Disamping itu, melalui kegiatan kesenian antara dua budaya yang berbeda diharapkan, dapat lebih menjaga dan memperkaya khazanah budaya bangsa agar tidak lagi diakui oleh bangsa lain,” ujar Iin.

Hadir pula pada malam budaya tersebut, Ketua KNPI Jabar serta masyarakat umum lainnya. Sebelumnya dilaksanakan pula upacara peringatan 5 tahun Tsunami Aceh di lapangan Ulele yang dipimpin langsung oleh Gubernur Aceh.

Benny/Roni/kotapramuka.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال